Donasi Tanah Wakaf

Donasi Tanah Wakaf

Cari Blog Ini

Pages - Menu

Pengunjung Blog

free counters

Jumat, 27 April 2012

Kaidah-Kaidah Dalam Menuntut Ilmu [3]

Posted by Unknown On April 27, 2012 No comments
Keenam : Termasuk hal yang seharusnya diperhatikan oleh penuntut ilmu : Menimba ilmu dari para syaikh(guru).
Karena dengan demikian,ia akan mendapatkan beberapa manfaat :
1. Mempersingkat waktu. Daripada dia membolak-balik kitab-kitab dan melihat mana pendapat yang rajih(kuat), apa sebab rajihnya pendapat itu, mana pendapat yang lemah, dan apa sebab kelemahannya, semua itu akan dipaparkan guru dengan cara yang mudah.
2. Cepat memahami. Jika seorang penuntut ilmu belajar kepada seorang guru, maka dia akan lebih cepat memahami daripada membaca kitab sendiri, karena apabila dia membaca kitab sendiri, dia akan menemukan kalimat-kalimat susah dan rumit,
maka dia harus merenungi dan mengulang-ulang kalimat tersebut yang tentunya ini memakan waktu yang banyak dan akan merasa letih, mungkin saja dia memahaminya dengan pemahaman yang salah, kemudian mengamalkannya.
3. Adanya hubungan antara penuntut ilmu dan ulama yang alim. Karena belajar kepada ulama lebih mantap dan utama daripada membaca sendiri.

Syaikh Utsaimin berkata : “Penuntut ilmu wajib meminta pertolongan kepada Allah - azza wa jalla -, kemudian kepada ulama, karena mencukupkan diri dengan membaca dan menelaah, membutuhkan waktu yang panjang, berbeda dengan orang yang duduk di majelis ulama yang menjelaskan pelajaran dan memberi penerangan kepadanya. Oleh karena itu dikatakan : Barangsiapa yang penunjuknya adalah kitabnya, maka salahnya lebih banyak daripada benarnya. Maka jalan yang lebih utama adalah dengan menimba ilmu dari syaikh(guru).
Beliau – rahimahullah – berkata : “Menuntut ilmu harus dengan menimbanya dari seorang  guru yang dipercaya keilmuan dan agamanya, dan ini adalah jalan yang paling cepat dan lebih memantapkan ilmu. Karena menimba ilmu dari kitab, terkadang dapat menyesatkan seorang penuntut ilmu, sedang dia tidak menyadarinya, bisa karena buruknya pemahaman, rendahnya ilmu, atau selain itu. Adapun menimba ilmu dari syaikh(guru), padanya terdapat diskusi, mengambil atau menolak ilmu syaikh, maka terbukalah baginya pintu untuk memahami.

Ketujuh : Menghadirkan hati sebelum mulai pelajaran . Tidak diragukan, sesungguhnya menghadirkan hari sebulum mulai pelajaran terdapat faidah yang agung, karena seseorang yang menelaah pelajaran, dan menghadirkan hati sebelum pelajaran akan tergambar dalam pikirannya sedilit dari pengetahuan-pengetahuan dan nampak baginya sedikit dari sesuatu yang bermasalah, maka pelajaran telah tergambar sebelum dimulai. Maka ketika pelajaran telah dimulai , akan tertancap kuat sesuatu yang telah dia pahami, dan akan memperbaiki pemahamann yang salah, dan sesuatu yang bermasalah ada jalan keluarnya.
  •  Ibnu Badron – rahimahullah – berkata : “Ketahuilah,  sesungguhnya kami memperoleh beberapa kaidah ketika menuntut ilmu, yaitu :
  • Kami mempelajari matan terlebih dahulu, dengan mengambil beberapa kalimat yang cukup untuk dipelajari, lalu kami mulai sibuk memecahkan kalimat tersebut, tanpa melihat penjelasan matan tersebut, kami tidak berpindah  ke matan lain hingga kami menduga bahwa kami telah memahaminya, kemudian kami beralih ke penjelasan matan, pertama, kami menelaahnya untuk menguji pemahaman, jika kami mendapati kesalahan dalam pemahaman kami, maka diluruskan.
  • Kami beralih untuk memahami penjelasan matan dengan cara memahami matan. Apabila kami mendugabahwa kami telah memahaminya, kami merujuk ke catatan kaki, sebagai pengulangan(murajaah) untuk menguji pikiran. Maka apabila kami telah memahami pelajaran, kami tinggalkan kitab, dan kami mulai sibuk menggambarkan permasalahan-permasalahan pelajaran tadi, maka kami menghafal permasalahan itu dengan hafalan pemahaman dan penggambaran bukan dengan menghafal kata demi kata, kemudian kami berusaha untuk mengamalkan maknanya dengan kalimat kami sendiri, tidak sama dengan kata-kata muallif.
  • Kemudian kami menemui syaikh untuk membaca pelajaran, di sana kami menguji pikiran untuk memecahkan(memahami) pelajaran dan meluruskan kesalahpahaman jika ada. Dan kami menghimpun semangat untuk (mendengarkan) apa yang disampaikan syaikh berupa penjelasan tambahan yang tidak ada di matan dan syarah.
  • Dan kami berpendapat, bahwa orang yang membaca satu kitab dalam satu bidang ilmu dengan metode ini, maka semua kitab dalam bidang ilmu tersebut akan menjadi mudah, baik kitab yang ringkas maupun yang panjang, dan kaidah-kaidahnya akan tertancap kuat di otaknya, demikainlah kenyataannya.

Kedelapan : Mengulang pelajaran setelah belajar.
Mengulang pelajaran merupakan perkara yang telah disepakati oleh para ulama terdahulu dan sekarang. Mengulang pelajaran bagaikan air, maka apabila air terputus dari tanah, maka tanamannya akan menjadi kering.
Syaikh Utsaimin – rahimahullah – berkata : “Diantara perkara yang seharusnya diperhatikan oleh seorang penuntut ilmu adalah mudzakaroh(mengulang pelajaran). Mudzakaroh ada 2(dua) macam :
1.  Mengulang pelajaran dengan diri sendiri: yaitu anda duduk seorang diri, kemudian keluarkan satu permasalahan dari berbagai permasalahan yang ada, atau permasalahan yang telah anda lalui, lalu mulailah berusaha mentarjih(menguatkan berdasarkan dali) pendapat-pendapat yang ada dalam permasalahan ini. Hal ini mudah dan membantu untuk berdiskusi dengan teman.
2.  Mengulang pelajaran bersama orang lain. Ini sudah jelas, dengan memilih teman-teman yang dapat membantu untuk belajar dan memberikan faidah kepadanya, kemudian duduk bersamanya mengulang dan membaca pelajaran yang telah mereka hafal, masing-masing dari mereka membacakan sedikit dari pelajaran kepada temannya, atau mereka saling mengingat-ingat permasalahan dengan mengulang-ulang atau dengan saling memahamkan jika mampu, maka sesungguhnya hal ini dapat menumbuhkan dan menambah ilmu, akan tetapi janganlah menimbulkan kegaduhan dan menyombongkan diri, karena ini tidak ada manfaatnya.

Syaikh Bakr Abu Zaid berkata : “Bersenang-senanglah dengan mengulang pelajaran dan berdiskusi bersama orang yang cerdas, karena sesungguhnya hal ini dapat menambah semangat untuk menelaah, mengasah otak, menguatkan ingatan, selama dia berlaku adil dan lembut, tidak mendzolimi orang lain, tidak membuat kegaduhan, tidak berbicara serampangan. Hati-hatilah, cara ini dapat menyingkap aib orang yang tidak jujur, apabila orang yang ilmunya rendah, otaknya beku, maka ini adalah penyakit dan dapat membuat kawannya kabur. Adapun jika anda mengulang pelajaran semdirian dan mulai mengeluarkan permasalahan-permasalahan,  maka sudah pasti ini boleh dilakukan, dikatakan : menghidupkan ilmu dengan mengulangnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Site search