Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami memujiNya dan
memohon pertolongan serta ampunan kepadaNya. Kami berlindung kepada Allah dari
kejahatan diri kami dan keburukan amal keburukan kami. Barangsiapa yang diberi
petunjuk oleh Allah, maka tidak ada seorang pun yang dapat menyesatkannya, dan
barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun yang dapat
memberinya petunjuk. Aku bersaksi tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi kecuali hanya Allah, tidak ada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan rasulNya. Semoga shalawat dan salam dicurahkan kepadanya, keluarganya, dan seluruh sahabatnya.
memberinya petunjuk. Aku bersaksi tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi kecuali hanya Allah, tidak ada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan rasulNya. Semoga shalawat dan salam dicurahkan kepadanya, keluarganya, dan seluruh sahabatnya.
أما بعد:
فيا عباد الله: أوصيكم ونفسي أولاً بتقوى الله تعالى وطاعته
Jama’ah jumat yang dimuliakan Allah ta’ala…
Bertakwalah
kepada Allah ta’ala, dan ambillah pelajaran dari cepat berlalunya waktu,
ketahuilah, dengan itu bahwa ajalmu semakin dekat, dan waktu-waktu tersebut
adalah tempat disimpannya amal-amal kalian, maka titipkan amalan yang akan
membahagiakanmu pada hari hisab, yaitu pada hari dikatakan kepada orang yang
berbuat kebaikan :
كلوا
واشربوا هنيئا بما أسلفتم في الأيام الخالية
Artinya : kepada mereka dikatakan): "Makan dan minumlah dengan
sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah
lalu".(Q.S Al Haqqah: 24).
Janganlah
menitipkan amalan yang akan membuatmu sedih pada hari orang yang lalai
mengatakan :
ياليتني
قدمت لحياتي
Artinya : Dia mengatakan: "Alangkah baiknya kiranya aku dahulu
mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini".(Q.S Al Fajr: 24).
Kaum
muslimin rahimakumullah…
Ketahuilah,
bahwa kita sekarang berada pada hari-hari yang paling utama dalam bulan
Ramadhan. Kita telah melewati 20 hari pertama dari bulan Ramadhan, dan sekarang
kita berada pada 10 hari terakhir, maka barangsiapa yang berbuat kebaikan pada
awal dari 10 terakhir ini, dan bertambah kesungguhannya, maka ia telah menambah
kebaikan di atas kebaikan, dan meraih keutamaan hari-hari yang yang lebih utama
dari hari-hari sebelumnya. Dan barangsiapa yang melalaikan hari-hari sebelum 10
terakhir, maka ia tinggal mendapatkan sisanya, hendaknya ia bertaubat kepada
Allah ta’ala karena kelalaiannya, semoga Allah mengampuni kesalahannya yang
telah lalu dan memberinya taufiq untuk waktu yang akan datang, karena amalan
itu dilihat di akhirnya.
Hamba
Allah rahimakumullah…
Bulan
Ramadhan ini berbeda dengan bulan-bulan lainnya, walaupun seluruh kehidupan
seorang muslim adalah kesempatan yang agung dan mutiara yang berharga untuk
beribadah, namun bulan Ramadhan ini telah Allah ta’ala khususkan dengan
keutamaan yang besar, disyariatkannya amalan yang tidak ada pada bulan lain,
yaitu syariat puasa Ramadhan yang telah Allah jadikan sebagai salah satu rukun
islam, Allah telah mengkhususkan ibadah puasa Ramadhan hanya untuk diriNya,
Allah berfirman dalam hadits qudsi :
الصوم
لي و أنا أجزي به
Artinya : Puasa itu untukKu dan akulah
yang akan membalasnya.
Allah
telah mengkhususkan puasa dengan 2 keutamaan:
Pertama
: Allah meyandarkan puasa
kepada diriNya, dimana Allah berfirman : (puasa itu untukku), penyandaran ini
mengandung kemuliaan puasa.
Kedua : Bahwa Allah lah yang akan membalas pahala orang yang
berpuasa, hal ini mengandung keagungan dan banyaknya pahala puasa yang tidak
diketahui banyaknya kecuali Allah ta’ala.
Allah
mensyariatkan qiyamullail pada bulan ini dengan melaksanakan sholat Tarawih
secara berjamaah di masjid, Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam-
mengabarkan :
أن
من قام مع الإمام حتى ينصرف كتب له قيام ليلته
Artinya : Bahwasanya barangsiapa yang berdiri (mengerjakan sholat)
bersama imam hingga imam pergi, (maka) ditulis baginya pahala sholat semalam.
أن
من قام رمضان إيمانا و احتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
Artinya
: Bahwasanya barangsiapa yang melaksanakan ibadah pada bulan
Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu. Muttafaq alaihi.
Demikianlah,
kita dapat melihat bahwa hari-hari pada bulan ini disibukkan dengan amal ibadah,
siang harinya untuk berpuasa, malamnya untuk sholat Tarawih, hal ini akan
mengumpulkan 2 jihad dalam jiwa seorang mukmin : Pertama : Jihad di
siang hari untuk berpuasa. Kedua : Jihad di malam hari untuk
melaksanakan sholat Tarawih, sedangkan jihad membutuhkan kesabaran, oleh karena
itu bulan Ramadhan dinamakan bulan Kesabaran, Allah ta’ala telah berfirman
إنما
يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب
Artinya
: Sesungguhnya hanya orang-orang yang
bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.(Q.S Az Zumar: 10).
Maka
barangsiapa yang telah mengumpulkan 2 jihad ini, dan bersabar atas keduanya,
maka akan dicukupkan pahala baginya tanpa batas. Adapun orang yang meninggalkan
sholat Tarawih karena malas, maka ia telah membiarkan malam berlalu begitu saja
tanpa keutamaan yang telah Allah khususkan, dan ia tidak bersabar atas salah
satu dari ke dua macam jihad tadi, ia telah menghalangi dirinya untuk
mendapatkan ganjaran yang agung. Maka perhatikan wahai orang-orang yang tidak
melaksanakan sholat Tarawih sepanjang bulan Ramadhan atau di kebanyakan
malam-malam Ramadhan.
Allah
ta’ala mensyariatkan untuk memperbanyak membaca Al Quuran pada bulan ini, Allah
berfirman :
شهر
رمضان اللذي أنزل فيه القران
Artinya : (Beberapa hari
yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Quran.(Q.S Al Baqarah: 185).
Dan
diantara hal yang disyariatkan pada bulan Ramadhan ini adalah semakin
bersungguh-sungguh untuk beribadah pada 10 hari terakhir, karena hari-hari
tersebut adalah hari pembebasan dari neraka bagi orang yang berhak memasuki
neraka apabila mereka bertaubat dari dosa-dosanya dan bersungguh-sungguh untuk
beribadah pada hari-hari terakhir dengan niat yang baik.
Dan
karena pada malam-malam terakhir ini, Rasulullah semakin bersungguh-sungguh
dalam beribadah, beliau menghidupkan malam-malamnya dengan sholat Tahajjud dan
qiyamullail, beliau juga beriktikaf di masjid untuk beribadah pada malam maupun
siangnya. Maka dengan bersungguh-sungguh pada hari-hari ini, telah mencontoh
Nabi –shallallahu alaihi wa sallam-.
Dan
karena hari-hari ini adalah hari yang diharapkan terjadi padanya Lailatul Qadr,
Allah berfirman :
ليلة
القدر خير من ألف شهر
Artinya : Malam kemuliaan
itu lebih baik dari seribu bulan.(Q.S Al Qadr: 3).
Yaitu:
beramal pada mala mini lebih baik daripada beramal pada 1000 bulan yag tidak
ada di dalamnya malam lailatul qadr, Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam-
bersabda :
من
قام رمضان إيمانا و احتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
Artinya : Barangsiapa yang melaksanakan ibadah pada bulan Ramadhan
dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah
lalu.
Dan
mendirikan Lalatul Qadr hanya;ah bisa di dapat dengan keyakinan dalam beribadah
di seluruh hari-hari bulan Ramadhan, terlebih lagi pada 10 malam terakhir,
karena pada malam terakhir ini adalah waktu yang lebih pasti. Malam Lailatul
Qadr tidak tentukan pada satu malam tertentu, karena Allah ta’ala
menyembunyikannya agar hambaNya semakin bersungguh-sungguh dalam mencarinya dan
senantiasa menghidupkan malam-mala bulan Ramadhan agar bisa mendapatkan malam
Lailatul Qadr, dengan begitu mereka akan semakin banyak beramal dan semakin bertambah
pula pahala yang akan di dapat, dan agar terbedakan antara orang yang
bersunguh-sungguh dan orang pemalas.
Maka
bersungguh-sunnguhlah pada 10 malam terakhir yang merupakan penutup bulan
Ramadhan dan merupakan hari pembebasan dari api neraka, sebagaimana dalam
hadits :
إنه
شهر أوله رحمة , و أوسطه مغفرة , و آخره عتق من النار
Artinya : Sesungguhnya
bulan Ramadhan adalah bulan yang awalnya adalah rahmat, pertengahannya adalah
ampunan, dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka.
Maka
seorang muslim yang diberi taufiq oleh Allah untuk beramal pada bulan ini, dia
mendapatkan rahmat, ampunan, dan dibebaskan dari neraka, sholat malam pada
malam Lailatul Qadr dengan keimanan dan mengharap pahala, maka dia pantas
mendapat kemenangan pada bulan ini, dan mendapatkan derajat yang tinggi karena
amalan yang ia kerjakan pada hari-hari yang telah lalu. Nabi –shallallahu
alaihi wa sallam- telah mengkhususkan 10 hari terakhir bulan Ramadhan dengan
beberapa amalan yang beliau kerjakan, diantaranya : menghidupkan malam-malamnya
dengan sholat tahajjud dan qiyamullail, beliau membangunkan anggota
keluarganya, yang kecil maupun yang besar yang sanggup untuk melaksanakan
qiyamullail, ini adalah hal yang dilalaikan oleh kebanyakan orang sehingga
mereka membiarkan anggota keluarganya menghidupkan malam dengan bermain-main
dan hal yang sia-sia, berteriak di jalan-jalan ataupun duduk-duduk di rumah
menyaksikan film dan sinetron, mendengarkan nyanyian sepanjang malam bulan
Ramadhan, mereka ini tidak dapat mengambil manfaat dari perbuatan yang mereka
lakukan kecuali hanya dosa, kemudian apabila datang pagi, mereka tidur
sampai-sampai meninggalkan sholat-sholat wajib, karena memang mereka tumbuh
dengan tidak adanya rasa hormat terhadap bulan Ramadhan, ini semua adalah hasil
kelalaian orang tua mereka, sungguh ini adalah seburuk-buruknya pendidikan.
Pada hari kiamat kelak, Allah akan bertanya tentang kelalaian mereka dalam
mendidik anak mereka, Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda:
كلكم
راع و كلكم مسؤول عن رعيته
Artinya : Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap dari kalian
akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya.
Dan
diantara amalan yang Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam- khususkan pada
10 malam terakhir Ramadhan adalah : I’tikaf, yaitu berdiam diri di dalam masjid
untuk beribadah, dan tidak keluar dari masjid kecuali karena kebutuhan
mendesak, kemudian kembali lagi. Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam- beri’tikaf pada 10 malam terakhir dengan
memutus segala kesibukannya dan menyibukkan pikiran, menyendiri untuk
bermunajat, berdzikir dan berdoa kepada Allah. Maka bersungguh-sungguhlah
–semoga Allah merahmati kalian- pada 10 malam terakhir ini, yang merupakan
penutup bulan Ramadhan, yaitu malam-malam yang diharapkan bertepatan dengan
malam Lailatul Qadr, perbanyaklah duduk di masjid dengan berdzikir dan membaca
Al Quran apabila tidak mampu beri’tikaf.
Artinya : Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada
surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan
(juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka
dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka
tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu
balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir
sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala
orang-orang yang beramal.(Q.S Ali Imran: 133-136).
Khutbah Syaikh Abdurrahman Assudais - Hafidzahullah - diterjemahkan oleh : Yanuarizki Wofi Amalia dari Maktabah Syamilah.
0 komentar:
Posting Komentar