Soal : Bagaimana kita
membantah bid'ahnya ucapan orang yang mengatakan :(Apabila hadits itu sesuai
dengan akal maka dia hadits shohih, jikalau tidak sesuai dengan akal maka
hadits tersebut tidak shohih)??
Jawab : Kita bantah
dia(dengan mengatakan), bahwa ini adalah ukuran yang bathil(dalam menilai
keshohihan suatu hadits),kalau seandainya kita jadikan akal sebagai
hakim/neraca dalam menilai keshohihan sebuah hadits maka kita termasuk orang yang mengikuti hawa nafsu, dengan akal yang mana kita akan menilai hadits-hadits?kadang seorang menilai bahwa hadits itu menyelisihi akal dan yang lain menilai bahwa hadits itu sesuai akal, dan akal/pandangan orang berbeda-beda tidak sama.
hakim/neraca dalam menilai keshohihan sebuah hadits maka kita termasuk orang yang mengikuti hawa nafsu, dengan akal yang mana kita akan menilai hadits-hadits?kadang seorang menilai bahwa hadits itu menyelisihi akal dan yang lain menilai bahwa hadits itu sesuai akal, dan akal/pandangan orang berbeda-beda tidak sama.
akal yang sehat yang selamat
dari syubhat dan syahwat adalah akal yang menerima setiap yang shohih datangnya
dari rasulullah, baik dia mengetahui hikmahnya atau tidak.
dan orang yang mengucapkan
ucapan yang tadi maka dia telah menyembah allah dengan hawa nafsunya bukan
dengan pentunjuk allah.
Majmu' Durus Fatawa Al
Haramil Makki Jild 1/389 Syaikh Ibnu Utsaimin(di terjemahkan dari Fatawa Al
Bida' Wa syahawat disusun oleh Kholidal Juraisi)
0 komentar:
Posting Komentar