Seseorang Akan Dibangkitkan Sesuai Dengan Niatnya
وَعَنْ
أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ أُمِّ عَبْدِ اللَّهِ عَائشَةَ رَضيَ الله عنها قالت: قال
رسول الله : «يَغْزُو جَيْشٌ الْكَعْبَةَ فَإِذَا كَانُوا ببيْداءَ مِنَ
الأَرْضِ يُخْسَفُ بأَوَّلِهِم وَآخِرِهِمْ ». قَالَتْ : قُلْتُ يَا رَسُولَ
اللَّهِ ، كَيْفَ يُخْسَفُ بَأَوَّلِهِم وَآخِرِهِمْ وَفِيهِمْ أَسْوَاقُهُمْ
وَمَنْ لَيْسَ مِنهُمْ ،؟ قَالَ : «يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِم وَآخِرِهِمْ ، ثُمَّ
يُبْعَثُون عَلَى نِيَّاتِهِمْ » مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ : هذا لَفْظُ الْبُخَارِيِّ .
“Dari
Ummul mukminin, Ummu Abdullah, ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau berkata,
rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Ada satu pasukan menyerbu
ka’bah, maka tatkala mereka berada ditanah lapang, mereka dibenamkan dibumi,
dari awal pasukan hingga akhirnya, Aisyah berkata, “Aku bertanya, Wahai
Rasulullah, bagaimana mungkin mereka dibenamkan dari awal hingga akhirnya,
padahal ditengah-tengah mereka ada pasar-pasar mereka dan orang-orang yang
bukan dari mereka? Beliau menjawab, “Dibenamkan dari awal hingga akhir mereka
kemudian mereka dibangkitkan berdasarkan niat-niat mereka”. (Muttafaq ‘Alaih,
dan ini lafadz bukhari).
Penjelasan
dan Fiqih Hadits :
1. Ka’bah
dibangun oleh Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Isma’il ‘alaihimussalam, Allah
telah menjaganya dari orang-orang yang ingin merusaknya, dikisahkan bahwa
Abrahah dari yaman ingin memerangi dan merusak Ka’bah, ia membawa pasukan yang
besar dan gajah-gajah yang besar, ketika mereka telah sampai didekat ka’bah,
gajah-gajah tersebut berhenti dan mogok tidak mau jalan, lalu mereka menghardik
dan memukulnya supaya bangun dan berjalan, tapi gajah-gajah tersebut tetap diam
ditempatnya, ketika mereka menghadapkan gajah-gajah mereka kearah selain
Ka’bah, gajah-gajah itu lari dengan kencang, kemudian Allah mengirimkan
pasukannya berupa burung-burung, setiap burung membawa batu dikakinya dan
melemparkannya kepada mereka, batu-batu itu mengenai kepala dan keluar dari
dubur mereka. Allah berfirman tentang hal ini dalam surat Al-Fil :
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ ﴿٣﴾
تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ ﴿٤﴾ فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍ (5)
“Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,
yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia
menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)”
Demikian Allah menjaga
Baitullah ka’bah dari kejahatan orang-orang yang ingin menghancurkannya.
2. Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan bahwa diakhir zaman akan ada
pasukan yang ingin memerangi ka’bah untuk kedua kalinya, yaitu pasukan yang
diutus untuk membunuh Imam Mahdi ‘alaihissalam ketika beliau berlindung
didalamnya, pasukan ini bagian dari ummat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam sebagaimana disebutkan didalam shohih muslim. Bukan pasukan abrahah
yang ingin menghancurkan ka’bah.
3. Hadits
ini menunjukkan anjuran untuk menjauh dari pelaku kedzoliman dan kejahatan dan tidak duduk didalam majlis-majlis mereka,
supaya kita terhindar dari adzab yang Allah timpakan kepada mereka. Karena
adzab jika diturunkan akan mengenai semua orang dan mereka pada hari kiamat
akan di bangkitkan berdasarkan niat-niat mereka, Allah berfirman :
وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ
خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa
orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat
keras siksaan-Nya”.
Barangsiapa
yang memperbanyak jumlah pelaku kemaksiatan baik dengan mendukung atau
membelanya, maka ia mendapatkan dosa dan ancaman yang sama seperti pelakunya.
4. Berita
yang disampaikan Nabi dalam hadits diatas merupakan perkara gaib yang wajib
kita imani dan yakini, karena semuanya bersumber dari Allah ta’ala. Dan pasti
akan terjadi, tapi hanya Allah yang mengetahuinya, kapan hal tersebut akan
terjadi.
5. Seseorang
akan dibangkitkan dan dihisab pada hari pembangkitan manusia sesuai dengan
niatnya.
6. Hadits
ini menunjukkan penetapan akan adanya hari kebangkitan dan hari pembalasan atas
apa yang dikerjakan didunia.
7. Hadits
ini menganjurkan kita untuk selalu berteman dengan orang-orang sholih dan baik.
Ponpes
tahfidz putrid Al-Mahmud Aik Ampat, Jum’at 22 jumadal akhir 1439 H/9 maret 2018
M.
Bahrul
Ulum Ahmad Makki
Referensi
:
Syarah Riyadhussholihin Ibnu Utsaimin
Syarah Riyadhussholihin Syaikh Sulaiman Al-Luhaimid
Bahjatun Nazhirin Syaikh Salim Al-Hilaly
0 komentar:
Posting Komentar