قَالَ تَعَالَى : )
إِنَّمَا المُؤْمِنُونَ إخْوَةٌ (
[ الحجرات : 10 ]
“Sesungguhnya
orang-orang beriman itu bersaudara.” (QS. Al Hujurat: 10).
Penjelasan
dan tafsir Surat Al-Hujurat ayat 10 :
1.
‘Ulama Tafsir berkata tentang ayat
diatas, Bahwa kata ( إِنَّمَا ) menunjukkan makna membatasi, membatasi persaudaraan hanya
sesama mukmin, tidak ada persaudaraan antara orang mukmin dan orang kafir.
2.
Syaikh Abdurrahman Bin Nashir As-Si’dy
Rahimahullah berkata :
هذا عقد عقده الله بين المؤمنين ، أنه إذا وجد من أي شخص كان في مشرق
الأرض ومغربها ، الإيمان بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر ، فإنه أخ
للمؤمنين ، أخوة توجب أن يحب له المؤمنون ما يحبون لأنفسهم ، ويكرهون له ما يكرهون
لأنفسهم
“ Ini merupakan ketetapan yang telah
Allah tetapkan antara orang-orang yang beriman, Sesungguhnya apabila seorang
mukmin mendapati seseorang, meskipun berada di ujung timur ataupun di ujung
barat dunia ini apabila di dalam dirinya terdapat keimanan kepada Allah, para
malaikat, kitab-kitab, para Rasul-Nya, dan hari akhir; maka dia itu saudara
orang-orang mukmin. Persaudaraan yang mengharuskan orang-orang mencintainya
sebagaimana mereka mencintai diri mereka sendiri, serta membenci untuk mereka
apa yang mereka benci untuk diri mereka
sendiri” [Taisir Karimir-Rahman fii
Tafsiiril-Kalaamil-Manaan 766, cet. Ibnu Hazm].
3.
Persaudaraan antara sesama mukmin
merupakan nikmat yang besar dan pemberian Allah yang agung.
Allah Ta’ala berfirman dalam surat Ali Imran Ayat 103 :
وَاذْكُرُواْ نِعْمَتَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاء
فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَاناً
“Dan
ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika dahulu kalian bermusuhan, lalu Allah
Mempersatukan hati kalian, sehingga dengan karunia-Nya kalian menjadi
bersaudara.” (QS.Ali
Imran:103)
Dan
firman AllahTa’ala dalam surat Al-Anfal Ayat 63 :
وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ أَنفَقْتَ مَا
فِي الأَرْضِ جَمِيعاً مَّا أَلَّفَتْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَـكِنَّ اللّهَ
أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Dan Dia
(Allah) yang Mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu
menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat
mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah Mempersatukan hati mereka. Sungguh,
Dia Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”
(QS.al-Anfal:63)
4. Orang Kafir Bukan Saudara Bagi Orang-Orang
Mukmin
Allah
Ta’ala berfirman dalam surat Mujadilah Ayat 22 :
لَا
تَجِدُ قَوْماً يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ
حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءهُمْ أَوْ أَبْنَاءهُمْ أَوْ
إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُوْلَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ
وَأَيَّدَهُم بِرُوحٍ مِّنْهُ
“Kamu tak
akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang
dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang
itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka.
Meraka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan
menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya”.
[Al-Mujadilah : 22]
Allah
berfirman dalam Surat Al-Maidah 51 :
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى
أَوْلِيَاء بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ
مِنْهُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Hai
orang-orang yang beriman janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan orang
Nashrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi
sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi
pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”.
Allah berfirman dalam surat Al-Mumtahanah Ayat 1 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي
وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاء تُلْقُونَ إِلَيْهِم بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا
بِمَا جَاءكُم مِّنَ الْحَق
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan musuh-Ku dan musuhmu
sebagai teman-teman setia sehingga kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita
Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar
kepada kebenaran yang disampaikan kepadamu.
5.
Sebab-Sebab Yang Memperkokoh Persaudaraan
Antara Sesama Muslim.
·
Akhlak yang baik
أَثْقَلُ فِي مِيزَانِ
الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللَّهَ لَيُبْغِضُ
الْفَاحِشَ الْبَذِيءَ
"Yang
paling berat dalam timbangan seorang mukmin di hari Kiamat adalah akhlak yang
baik. Dan Allah itu sangat membenci pembual lagi berkata jorok" (HR.Tirmidzi,
Dia berkata : hadits Hasan shahih)
إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ
الْقَائِمِ
"Sesungguhnya
seorang mukmin, dengan kebaikan akhlaknya, dapat mencapai derajat orang yang
berpuasa dan qiyamul lail." (HR. Abu Dawud).
·
Membantu menunaikan kebutuhan
muslim dan membahagiakannya.
أَفْضَلُ
اْلأَعْمَالِ أَنْ تُدْخِلَ عَلَى أَخِيْكَ اْلمـُؤْمِنِ سُرُوْرًا أَوْ تَقْضِيَ
عَنْهُ دَيْنًا أَوْ تُطْعِمَهُ خُبْزًا
“Seutama-utama
amal adalah engkau memasukkan kebahagiaan kepada saudaramu yang mukmin, engkau
membayarkan hutangnya atau engkau memberinya makan roti”. [HR Ibnu Abi ad-Dunya
Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Hadits Hasan].
الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يُسْلِمُهُ
وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ
عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ
الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.
(رواه البخاري ومسلم(
“Seorang
muslim adalah saudara muslim yang lainnya. Jangan mendhaliminya dan jangan
memasrahkannya. Barangsiapa yang membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah akan
membantunya. Dan barangsiapa yang memberikan jalan keluar dari kesulitan
saudaranya, maka Allah akan memberikan jalan keluar bagi kesulitan-kesulitannya
pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang menutupi aib saudaranya, maka Allah akan
tutupi aibnya pada hari kiamat”.
(HR. Bukhari Muslim)
·
Menutup
‘Aib Saudara Muslim
يَا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلم يَدْخُل الإيمَانُ قَلْبَهُ
! لاَ تَغْتَابُوا الْمُسْلِمِيْنَ
وَلاَ تَتَّبِعُوا عَوْرَاتِهِمْ فَإِنَّهُ مَنْ تَتَبَّعَ عَوْرَةَ أَخِيْهِ
الْمُسْلِمِ تَتَبَّعَ اللهُ عَوْرَتَهُ وَمَنْ تَتَبَّعَ اللهُ عَوْرَتَهُ
يَفْضَحْهُ وَلَوْ فِي جَوْفِ بَيْتِهِ
“Wahai orang yang beriman dengan lisannya. Sementara keimanan belum
masuk ke dalam hatinya. Janganlah kamu semua mengguncing orang-orang Islam dan
jangan mencari-cari aurat (keasalahnya). Karena barangsiapa yang mencari-cari
kesalahan mereka, maka Allah akan perlihatkan kesalahannya. Dan barangsiapa
yang Allah perlihatkan kesalahannya, akan dipermalukan (sampai) di rumahnya.”
(HR. Abu Dawud, no. 4880 dishohehkan oleh Al-Albany)
·
Menjenguk saudara muslim
إِنَّ
الْمُسْلِمَ إِذَا عَادَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ لَمْ يَزَلْ فِي خُرْفَةِ الْجَنَّةِ
حَتَّى يَرْجِعَ
“Sesungguhnya
orang muslim ketika mengunjungi saudaranya yang muslim, dia sedang panen di
surga sampai dia pulang.” (HR. Muslim, no. 2568)
·
Menjaga Kehormatan Saudara Muslim
الْمُسْلِمُ
أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يَخْذُلُهُ وَلاَ يَكْذِبُهُ وَلاَ
يَحْقِرُهُ. التَّقْوَى هَهُنَا –وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ –
بِحَسَبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، كُلُّ
الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ
“Seorang muslim adalah
saudara bagi muslim yang lainnya, (dia) tidak menzaliminya dan mengabaikannya,
tidak mendustakannya dan tidak menghinanya. Taqwa itu disini (seraya menunjuk
dadanya sebanyak tiga kali). Cukuplah seorang muslim dikatakan buruk jika dia
menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim atas muslim yang lain; haram
darahnya, hartanya dan kehormatannya”. (HR. Muslim).
·
Mendoakan
Saudara Muslim
دَعْوَةُ
الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ
رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ
الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ
“Doa seorang muslim untuk saudaranya (muslim
lainnya) yang tidak berada di hadapannya akan dikabulkan oleh Allah. Di atas
kepala orang muslim yang berdoa tersebut terdapat seorang malaikat yang
ditugasi menjaganya. Setiap kali orang muslim itu mendoakan kebaikan bagi
saudaranya, niscaya malaikat yang menjaganya berkata, “Amin (semoga Allah
mengabulkan) dan bagimu hal yang serupa.” (HR. Muslim)
·
Menunaikan
Amanah
أد الأمانة
إلى من ائتمنك ولا تخن من خانك
“Tunaikanlah
amanah itu kepada orang yang mempercayakannya kepadamu. Dan janganlah kamu
menghianati orang yang menghianatimu”.
لاَ
إِيمَانَ لِمَنْ لاَ أَمَانَةَ لَهُ وَلاَ دِينَ لِمَنْ لاَ عَهْدَ لَهُ
“Tidak
ada iman bagi orang yang tidak menunaikan amanah. Dan tidak ada agama bagi
orang yang tidak menepati janji”
·
Menjaga
Harta Saudara Muslim
وَلَا
تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى
الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ
وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta
sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah)
kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan
sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa,
padahal kamu mengetahui”.(QS. Al-Baqoroh 188)
·
Berbuat Baik Dengan Tetangga
مَا
زَالَ جِبْرِيلُ يُوصِينِي بِالْجَارِ، حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ
“Senantiasa malaikat Jibrīl
‘alayihissalām berwasiat kepadaku untuk berbuat baik kepada tetangga,
sampai-sampai aku menyangka malaikat Jibrīl akan menuliskan atau menetapkan
warisan bagi tetangga”. (HR Bukhari 6014 dan Muslim 2624).
Penulis : Bahrul ulum Ahmad Makki
(Pimpinan Pondok Tahfidz Putri Al-Mahmud & Pengasuh al-hakam.com)
Sumber Artikel : www.al-hakam.com
Referensi :
1.
Syarah Riyadhussholihin Syaikh Sulaiman Al-Luhaimid
2.
Tafsir Al-Karimurrahman Syaikh Abdurrahman
As-Si’dy
3.
https://www.saaid.net/Doat/alarbi/32.htm
0 komentar:
Posting Komentar