Hukum Berhijrah dan Berjihad
(Hadits No.2 Riyadussholihin)
وعَنْ عَائِشَة رَضِيَ الله عنْهَا قَالَت قالَ النَّبِيُّ :
«لا هِجْرَةَ بَعْدَ الْفَتْحِ، وَلكنْ جِهَادٌ وَنِيَّةٌ ، وَإِذَا
اسْتُنْفرِتُمْ فانْفِرُوا» مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ . وَمَعْنَاهُ : لا هِجْرَةَ مِنْ
مَكَّةَ لأَنَّهَا صَارَتْ دَارَ إِسْلامٍ .
Artinya
: “Tidak ada hijrah setelah penaklukan kota Makkah, akan tetapi yang ada adalah
jihad dan niat, dan jika kalian diminta berangkat (berjihad), maka
berangkatlah”. (muttafaq ‘alaih)
Artinya,
Tidak ada lagi hijrah dari Makkah, karena Makkah telah menjadi Darussalam
(negeri Islam).
Penjelasan
dan Fiqih Hadits :
1.
Terdapat
dua riwayat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang hijrah yang
kesannya satu sama lain bertentangan,yang satu meniadakan hijrah dan yang
satunya menetapkan hijrah sampai hari kiamat,
yaitu hadits tersebut diatas dan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam berikut :
لا تنقطع الهجرة حتى تنقطع التوبة، ولا تنقطع التوبة حتى تطلع الشمس
من مغربها
“Hijrah tidak terputus hingga terputusnya taubat. Dan taubat tidak
akan terputus hingga matahari terbit dari sebelah barat (Hari Kiamat).”
Para ‘Ulama menempuh metode penggabungan antara dua hadits tersebut
:
a.
Imam
bagawi rahimahullah berkata : “Yang utama menggabungkan antara dua riwayat
hadits ini, sabda Nabi ( لا هجرة بعد الفتح ) “tidak ada hijrah setelah Fathu
Makkah” maksudnya tidak ada hijrah dari Makkah ke Madinah, adapun sabda
Beliau ( لا تنقطع الهجرة ) “Hijrah tidak terputus” maksudnya Hijrahnya
orang-orang yang masuk islam di negeri kafir, maka hendaklah mereka
meninggalkan negeri tersebut dan hijrah ke negeri islam….”.
b.
Imam
Nawawi rahimahullah berkata : Sahabat-sahabat kami dan ‘ulama yang
lainnya berkata, “ hijrah dari negeri perang menuju negeri Islam tetap ada
sampai hari kiamat”. Kemudian mereka menta’wil hadits (لا هجرة بعد الفتح ) dengan dua ta’wil, :
·
Tidak
ada hijrah setelah Fathu Makkah karena Makkah telah menjadi negeri Islam.
·
Hijrah
yang memiliki keutamaan dan orang-orang nya memiliki keunggulan, terputus
setelah Fathu Makkah, karena Islam sudah kuat dan mulia setelah Fathu Makkah.(yang
rojih antara dua ta’wil)
2.
Hadits
ini menunjukkan bahwa Makkah akan terus menjadi kota Islam sampai hari kiamat
atau sampai yang Allah kehendaki.
3.
Apabila
Imam (penguasa kaum muslimin) memerintahkan untuk turun berperang maka wajib
bagi kita untuk ikut berperang.
Ibnu Qudamah Al-Maqdisi rahimahullah berkata : “ Jihad diwajibkan
pada tiga kondisi, pertama : apabila bertemunya dua pasukan (pasukan muslim dan
pasukan kafir) maka haram bagi orang yang berada dipasukan tersebut lari dari
barisannya, Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا
وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan
(musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya
agar kamu beruntung”.(QS. Al-Anfal 45).
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا
زَحْفاً فَلا تُوَلُّوهُمُ الْأَدْبَارَ . وَمَنْ يُوَلِّهِمْ يَوْمَئِذٍ دُبُرَهُ
إِلَّا مُتَحَرِّفاً لِقِتَالٍ أَوْ مُتَحَيِّزاً إِلَى فِئَةٍ فَقَدْ بَاءَ
بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَمَأْوَاهُ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
“Hai orang-orang beriman apabila tentera kuffar menyerang kamu,
maka janganlah sekali-kali kamu undur dari medan perang. Barangsiapa yang undur
di waktu itu kecuali kerana membuat perancangan atau hendak menggabungkan diri
dengan pasukan lain maka sesungguhnya orang itu akan mendapat kemurkaan dari
Allah. Dan tempatnya nanti ialah neraka Jahanam. Dan amat buruklah tempat
kembalinya”.( QS. Al-Anfal : 15-16)
Kedua : Apabila Pasukan orang-orang kafir turun di suatu negeri
(untuk menyerang penduduk negeri tersebut), maka penduduk negeri tersebut wajib
memerangi dan melakukan perlawanan untuk mengusir mereka
Ketiga : Apabila imam (penguasa kaum muslimin) memerintahkan untuk
keluar berperang, maka wajib bergabung bersama pasukan. Allah ta’ala berfirman
:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ
انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الْأَرْضِ أَرَضِيتُمْ
بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي
الْآخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ
“Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan
kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu
merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan
di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia
ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sediki”. (QS. At-Taubah
38).dan Nabi bersabda :
وإذا استنفرتم فانفروا
“Dan
apabila kalian diperintahkan keluar berperang, maka keluarlah”.
4.
Kebaikan
yang terputus dengan terputusnya hijrah, mungkin didapatkan dengan berjihad
bersama Imam (penguasa kaum muslimin) dan Niat yang baik.
5.
Amal
ibadah tergantung dengan niat.
6.
Keutamaan
niat yang baik.
0 komentar:
Posting Komentar