Donasi Tanah Wakaf

Donasi Tanah Wakaf

Cari Blog Ini

Pages - Menu

Pengunjung Blog

free counters

Minggu, 08 April 2018

Hukum Berhijrah dan Berjihad

Posted by Unknown On April 08, 2018 No comments

Hukum Berhijrah dan Berjihad
(Hadits No.2 Riyadussholihin)

وعَنْ عَائِشَة رَضِيَ الله عنْهَا قَالَت قالَ النَّبِيُّ : «لا هِجْرَةَ بَعْدَ الْفَتْحِ، وَلكنْ جِهَادٌ وَنِيَّةٌ ، وَإِذَا اسْتُنْفرِتُمْ فانْفِرُوا» مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ . وَمَعْنَاهُ : لا هِجْرَةَ مِنْ مَكَّةَ لأَنَّهَا صَارَتْ دَارَ إِسْلامٍ .
Artinya : “Tidak ada hijrah setelah penaklukan kota Makkah, akan tetapi yang ada adalah jihad dan niat, dan jika kalian diminta berangkat (berjihad), maka berangkatlah”. (muttafaq ‘alaih)
Artinya, Tidak ada lagi hijrah dari Makkah, karena Makkah telah menjadi Darussalam (negeri Islam).

Penjelasan dan Fiqih Hadits :
1.     Terdapat dua riwayat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang hijrah yang kesannya satu sama lain bertentangan,yang satu meniadakan hijrah dan yang satunya menetapkan hijrah sampai hari kiamat,  yaitu hadits tersebut diatas dan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berikut :
لا تنقطع الهجرة حتى تنقطع التوبة، ولا تنقطع التوبة حتى تطلع الشمس من مغربها
“Hijrah tidak terputus hingga terputusnya taubat. Dan taubat tidak akan terputus hingga matahari terbit dari sebelah barat (Hari Kiamat).”
Para ‘Ulama menempuh metode penggabungan antara dua hadits tersebut :
a.     Imam bagawi rahimahullah berkata : “Yang utama menggabungkan antara dua riwayat hadits ini, sabda Nabi ( لا هجرة بعد الفتح ) “tidak ada hijrah setelah Fathu Makkah” maksudnya tidak ada hijrah dari Makkah ke Madinah, adapun sabda Beliau ( لا تنقطع الهجرة ) “Hijrah tidak terputus” maksudnya Hijrahnya orang-orang yang masuk islam di negeri kafir, maka hendaklah mereka meninggalkan negeri tersebut dan hijrah ke negeri islam….”.
b.     Imam Nawawi rahimahullah berkata : Sahabat-sahabat kami dan ‘ulama yang lainnya berkata, “ hijrah dari negeri perang menuju negeri Islam tetap ada sampai hari kiamat”. Kemudian mereka menta’wil hadits (لا هجرة بعد الفتح ) dengan dua ta’wil, :
·        Tidak ada hijrah setelah Fathu Makkah karena Makkah telah menjadi negeri Islam.
·        Hijrah yang memiliki keutamaan dan orang-orang nya memiliki keunggulan, terputus setelah Fathu Makkah, karena Islam sudah kuat dan mulia setelah Fathu Makkah.(yang rojih antara dua ta’wil)
2.     Hadits ini menunjukkan bahwa Makkah akan terus menjadi kota Islam sampai hari kiamat atau sampai yang Allah kehendaki.
3.     Apabila Imam (penguasa kaum muslimin) memerintahkan untuk turun berperang maka wajib bagi kita untuk ikut berperang.
Ibnu Qudamah Al-Maqdisi rahimahullah berkata : “ Jihad diwajibkan pada tiga kondisi, pertama : apabila bertemunya dua pasukan (pasukan muslim dan pasukan kafir) maka haram bagi orang yang berada dipasukan tersebut lari dari barisannya, Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung”.(QS. Al-Anfal 45).
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا زَحْفاً فَلا تُوَلُّوهُمُ الْأَدْبَارَ . وَمَنْ يُوَلِّهِمْ يَوْمَئِذٍ دُبُرَهُ إِلَّا مُتَحَرِّفاً لِقِتَالٍ أَوْ مُتَحَيِّزاً إِلَى فِئَةٍ فَقَدْ بَاءَ بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَمَأْوَاهُ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
“Hai orang-orang beriman apabila tentera kuffar menyerang kamu, maka janganlah sekali-kali kamu undur dari medan perang. Barangsiapa yang undur di waktu itu kecuali kerana membuat perancangan atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan lain maka sesungguhnya orang itu akan mendapat kemurkaan dari Allah. Dan tempatnya nanti ialah neraka Jahanam. Dan amat buruklah tempat kembalinya”.( QS. Al-Anfal : 15-16)
Kedua : Apabila Pasukan orang-orang kafir turun di suatu negeri (untuk menyerang penduduk negeri tersebut), maka penduduk negeri tersebut wajib memerangi dan melakukan perlawanan untuk mengusir mereka
Ketiga : Apabila imam (penguasa kaum muslimin) memerintahkan untuk keluar berperang, maka wajib bergabung bersama pasukan. Allah ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الْأَرْضِ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ
“Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sediki”. (QS. At-Taubah 38).dan Nabi bersabda :
وإذا استنفرتم فانفروا
“Dan apabila kalian diperintahkan keluar berperang, maka keluarlah”.
4.     Kebaikan yang terputus dengan terputusnya hijrah, mungkin didapatkan dengan berjihad bersama Imam (penguasa kaum muslimin) dan Niat yang baik.
5.     Amal ibadah tergantung dengan niat.
6.     Keutamaan niat yang baik.

0 komentar:

Posting Komentar

Site search