وعَنْ أبي عَبْدِ اللَّهِ جابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ
الأَنْصَارِيِّ رضِيَ الله عنْهُمَا قَالَ ( كُنَّا مَع النَّبِيِّ في غَزَاة فَقَالَ: إِنَّ بِالْمَدِينَةِ
لَرِجَالاً مَا سِرْتُمْ مَسِيراً ، وَلاَ قَطَعْتُمْ وَادِياً إِلاَّ كانُوا
مَعكُم حَبَسَهُمُ الْمَرَضُ» وَفِي روايَةِ : «إِلاَّ شَركُوكُمْ في الأَجْرِ )
رَواهُ مُسْلِم . ورواهُ البُخَارِيُّ عَنْ
أَنَسٍ قَالَ ( رَجَعْنَا مِنْ غَزْوَةِ تَبُوكَ مَعَ النَّبِيِّ فَقَالَ: «إِنَّ
أَقْوَامَاً خلْفَنَا بالمدِينةِ مَا سَلَكْنَا شِعْباً وَلاَ وَادِياً إِلاَّ
وَهُمْ مَعَنَا ، حَبَسَهُمْ الْعُذْرُ ) رواه البخاري
“Dari Abu Abdillah Jabir beliau
berkata: kami bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu
peperangan, lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya beberapa orang di Madinah
tidaklah kalian menempuh suatu perjalanan dan tidak pula kalian melewati satu
wadi (lembah) kecuali mereka bersama kalian, mereka ditahan oleh penyakit”. Dan
dalam riwayat lain : “Kecuali mereka bersama kalian dalam pahala”. [HR Muslim]
Dan
Imam al-Bukhâri meriwayatkan dari Anas Radhiyallahu anhu , beliau
berkata, “Kami pulang dari perang Tabuk bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesunggunya
beberapa orang yang tertinggal di Madinah tidaklah kita melewati satu jalanan
dan tidak pula lembah kecuali mereka bersama kita, mereka tertahan oleh udzur”.
Penjelasan
dan Fiqih Hadits :
1. Jabir bin Abdillah
Al-Anshory ia dan bapaknya seorang sahabat, beliau termasuk sahabat yang banyak
meriwayatkan hadits, mengikuti semua peperangan bersama Nabi termasuk perang
badar dan perang uhud, beliau meninggal pada tahun 74 H.
2. Hadits diatas
menunjukkan keutamaan niat yang baik, seseorang akan diberi pahala karena niat
baiknya.
Imam Nawawi Rahimahullah berkata : “Dalam hadits ini
menunjukkan keutamaan berniat melakukan kebaikan, dan barangsiapa berniat
berperang atau berniat akan melakukan ketaatan yang lainnya, tiba-tiba dia
terhalang melakukannya maka ia mendapat pahala karena niatnya…..”.
3. Hendaklah seseorang
berniat melakukan kebaikan supaya ia mendapat pahala karena niatnya.
4. Seseorang yang terhalang
melakukan kebaikan dan ketaatan yang biasa dilakukannya, karena sakit atau yang
lainnya, maka ia akan mendapatkan pahala yang penuh , contoh :
Seseorang biasa mengerjakan sholat wajib secara
berjama’ah dimasjid, akan tetapi ia sakit atau ketiduran sehingga ia terhalang
melakukan nya, maka Allah memberinya pahala penuh tanpa dikurangi sedikitpun.
5. Niat yang baik akan
mencapai pahala orang yang mengerjakan amalan tersebut, diantara rahmat
dan kemulian yang Allah berikan kepada
hambanya adalah Allah memberikan pahala bagi orang yang lemah dan tidak mampu
melakukan ketaatan padahal ia berniat kuat ingin melakukannya.
Imam Ibnul Mubarok rahimahullah berkata : “Bisa
jadi amalan yang sedikit menjadi besar karena niat”.
Daud At-Tho’I Rahimahullah berkata :
“Saya melihat semua kebaikan, terkumpul dalam niat yang baik”.
Imam
Ahmad Rahimahullah berwasiat kepada anaknya : “Kamu akan selalu dalam kebaikan,
selama kamu berniat melakukan kebaikan”.
6. Hadits diatas
menunjukkan keutamaan berjihad dijalan Allah ta’ala.
7. Berjihad dijalan Allah
lebih utama beberapa derajat dari orang yang tidak ikut berjihad.
8. Orang buta, orang sakit
dan orang-orang yang memiliki halangan tidak berdosa karena tidak ikut
berjihad.
9. Hadits diatas
menunjukkan luasnya rahmat Allah dan kemudahan Islam, dimana Allah tidak
membebani orang-orang yang memiliki udzur untuk berjihad.
Ponpes
tahfidz putrid Al-Mahmud Aik Ampat, Jum’at 22 jumadal akhir 1439 H/9 maret 2018
M.
Bahrul
Ulum Ahmad
(Sumber Makalah : www.al-hakam.com)
Referensi
:
1.
Syarah Riyadhussholihin Ibnu Utsaimin
2.
Syarah Riyadhussholihin Syaikh Sulaiman Al-Luhaimid
3.
Bahjatun Nazhirin Syaikh Salim Al-Hilaly
0 komentar:
Posting Komentar