Donasi Tanah Wakaf

Donasi Tanah Wakaf

Cari Blog Ini

Pages - Menu

Pengunjung Blog

free counters

Jumat, 27 April 2012

Metode Menuntut Ilmu [2]

Posted by Unknown On April 27, 2012 No comments
    1. Ushul Fiqh
Ketahuilah – semoga Allah memberkahi anda -, bahwa ilmu ushul fiqh adalah ilmu penting, seharusnya bagi seorang pelajar untuk memberikan perhatian padanya dan mengambil hal-hal yang penting dengan mengikuti metode ahlussunnah wal jama’ah dalam mempelajarinya. Setelah anda mempelajari pelajaran yang lalu dalam ilmu ini, maka pelajarilah :
          1.    Al Waroqot bisyarhi Muhalla.
          2.    Al Ushul min ‘Ilmil Ushul, karya Syaikh Utsaimin.
          3.    An Nubadz fii Ushulil Fiqh, karya Ibnu Hazm.
          4.    Al Lam’u, karya Asy Syirozi.
          5.    Al Mudzakkiroh fii Ushulil Fiqh, karya Asy Syinqithi.
          6.    Ma’alimu  fii Ushulil Fiqh, karya Al Jaizani.
          7.    Mukhtashor At Tahrir, karya Ibnu An Najjar.
    8.  Raudhotun Nadzir, karya Ibnu Qudamah – apabila memungkinkan -.

  • Dalam bidang ini menghafal : Nadzm Al Waroqot, karya Al ‘Imrithi, dan apabila memungkinkan menghafal Maroqi As Su’ud, maka ini bagus.

2.   Al Qowaidh Al Fiqhiyyah
Ini adalah ilmu penting, seorang penuntut ilmu dapat mengambil faidah yang banyak dari bidang ini. Maka pelajarilah :
1.  Al Qowa’idh Al Fiqhiyyah dengan syarahnya karya Syaikh As Sa’di.
2.  Al Anwa’ wa At Taqosim dengan syarahnya karya Syaikh As Sa’di.
3. Al Qowa’idh, karya Ibnu Al Lahham – apabila memungkinkan -.
4.      Al Qowa’idh, karya Ibnu Rajab.

  •  Dalam bidang ini menghafal : Mandzumah Al Qowa’idh, karya Syaikh As Sa’di – rahimahullah -, atau Mandzumah Al Qowa’idh, karya Syaikh Utsaimin – rahimahullah -.

3.   Fiqh
Setelah anda mempelajari Sifat Ash Sholah, maka pelajarilah :
1. Syarah Al ‘Umdah, terlebih syarahnya Syaikh Al Bassam – rahimahullah -.
2. Bulughul Marom, karya Al Hafidz Ibnu Hajar – rahimahullah – dengan menghafal matannya.
3.   Ad Darori  Al Mudhi’ah, karya Muhammad bin Ali Asy Syaukani – rahimahullah -.
    
Faidah
Al ‘Allamah Al Fauzan berkata : “Dia (Al Muwaffaq Ibnu Qudamah Al Maqdisi) memiliki karya tulis dalam madzhab Imam Ahmad yang dikenal dan beredar di kalangan penuntut ilmu, yaitu :

Yang pertama : ‘Umdah Al Fiqh, dalam 1(satu) pendapat. Kemudian  yang kedua : Al Muqni’, kitab ini lebih luas dari kitab ‘Umdah Al Fiqh, dengan menyebutkan dua, tiga riwayat, atau lebih  dari Imam Ahmad, karena orang yang mempelajari ‘Umdah berhak naik ke kitab Al Muqni’, maka ia dapat menambah bekal dan wawasan sedikit demi sedikit.
Kemudian setelah kitab Al Muqni’, beliau menulis Al Kaafi, dengan menyebutkan di dalamnya pendapat-pendapat beserta dalil-dalilnya dari Al Quran dan hadits, tujuannya agar seorang pelajar dapat meningkat pengetahuannya tentang berbagai pendapat dengan dalilnya  sedikit demi sedikit.

Lalu setelah Al Kaafi : ada kitab Al Mughni, yaitu kitab yang sarat dengan pendapat-pendapat para ulama dari imam yang empat dan selain mereka dari imamnya para tabi’in. Sehingga apabila seorang pelajar telah mencapai tingkatan ini, dia berhak disebut sebagai faqih(orang yang faham,red), adapun sebelumnya, maka ia adalah penuntut ilmu.


  •  Dalam bidang ini menghafal : Dengan berkonsentrasi untuk memantapkan Bulughul Marom, kareni sangat penting.

4.   Faraidh
Ilmu ini adalah pengikut (kelanjutan,red) dari fiqh.Hendaknya mempelajari :
1. Syarah Ar Rohbiyah, karya cucu Al Mardini – rahimahullah -.
2.   Al Fawaid Al Jaliyyah, karya Imam Abdul ‘Aziz bin Baz  – rahimahullah -.
3.     Ar Ro’id fii ‘Ilmil Faroidh, karya Al Khothrowi.
4. Tahqiqot Al Mardhiyyah, berupa hasil telaah dan diskusi, karya Syaikh Sholih Al Fauzan – hafidzohullah -.

  •   Dalam bidang ini menghafal : Dengan berkonsentrasi untuk memantapkan Ar Rohbiyyah, karena di dalamnya terdapat kebaikan yang banyak.

5.   ‘Ulumul Quran
Tajwid : Setelah mempelajari pelajaran yang lalu, pelajarilah Fann At Tajwid, karya ‘Izzah Da’as, kemudian Al Burhan, lalu Al Jazariyah dengan menghafalnya dengan mantap.
Dan berkonsentrasi untuk membaca (talqin) dengan guru yang berkompeten, Karena hal ini lebih bermanfaat daripada banyak mempelajari materi.

6.   Kaidah ‘Ulumul Quran
Mempelajari :
1.     Ushul At Tafsir, karya Syaikh Utsaimin.
2. Ushul At Tafsir, karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.
3.     Al Qowa’id Al Hisan, karya Al ‘Allamah As Sa’di.
4.     At Tahbir lis Suyuthi – apabila memungkinkan -, ini adalah kitab yang sangat bermanfaat. Kemudian beralih ke kitab Al Itqon fii ‘Ulumil Quran, karya As Suyuthi, dengan menelaah dan mengambil faidahnya.

7.   Tafsir
Seorang penuntut ilmu wajib memperhatikan bidang ilmu ini. Hendaknya dia mempelajari : dalam ghorib (istilah asing) Al Quran : kitab Tuhfah Al Arib, karya Abu Hayyan Al Andalusi, lalu Tafsir Al Jalalain, karya Al Jalal As Suyuthi dan Al Jalal Al Mahalli, dengan sangat berhati-hati karena di dalamnya terdapat ta’wil asma’ dan sifat Allah menurut cara orang Al Asy’ari. Kemudian menelaah Tafsir As Sa’di – rahimahullah -. Setelah itu menelaah dan berkonsentrasi pada kitab Tafsir Ibnu Katsir – rahimahullah – dan memperhatikan kitab As Shohih Al Musnad min Asbab An Nuzul, karya Syaikh kami, Al Imam Muqbil bin Hadi Al Wadi’I – rahimahullah –, dan apabila memungkinkan untuk menghafalnya, maka baik sekali.

Materi Hafalan Secara Umum

Merupakan sesuatu yang telah diketahui, bahwa hafalan adalah pondasi ilmu , maka seharusnya bagi penuntut ilmu untuk tidak melalaikannya. Dan saya telah menyebutkan kepada Anda matan-matan untuk dihafal, di sini saya akan mengulangi apa yang perlu dihafal :
1.    Al Quran Al Karim – sesuai yang telah dijelaskan -.
2.    Menghafal hadits, yaitu di kitab-kitab berikut :
a.Al Arbain An Nawawiyah
b.Bulughul Marom, karena kitab ini mencukupi kitab yang lain dalam hal dalil-dalil hukum.
c.Riyadhus Sholihin, bagi yang tidak mungkin menghafal :
d.Shohih Muslim, apabila memungkinkan untuk menghafal  Shohih Muslim, maka dia tidak perlu menghafal Al ‘Umdah, Riyadhus Sholihin, dan Al Lu’luaah wa Al Marjan. Setelah Shohih Muslim,menghafal :
e.Satuan dari Shohih Bukhari. Apabila memungkinkan, maka menghafal :
f.As Shohih Al Musnad, karya Syaikh kami - – rahimahullah ta’ala –.

Adapun matan dalam setiap bidang ilmu, maka setiap bidang ada matan yang harus dihafal sesuai penjelasan per bidang yang telah lalu.


Dua Nasehat Penting

Pertama : Bahwasanya Allah telah membagikan kadar kefahaman dan kecerdasan kepada para hambaNya, dan melebihkan mereka di atas yang lain, itu adalah karunia Allah, Allah memberikan karuniaNya kepada siapa yang dikehendakiNya.
Seorang penuntut ilmu yang melihat dirinya memiliki pemahaman, kecerdasan, dan pengetahuan yang baik, maka mungkin baginya mempelajari 2 (dua) bidang ilmu – saja – dalam satu waktu. Contohnya :
Dia mengambil :
1.    Ilmu Bahasa Arab
2.    Aqidah
Dia mempelajari dua bidang ilmu ini dan tidak menambah lebih dari dua bidang hingga selesai. Karena apabila dia menambahnya, pemahamannya akan tercerai-berai, dan tidaklah ada sesuatu yang ia dapat bersandar padanya yang tersisa di pikirannya, tidak juga dari dua bidang yang ia pelajari tersebut atau bidang lain.
Dan jika dia melihat dirinya memilki pemahaman dan kecerdasan yang kurang, maka ia cukup mempelajari 1 (satu) bidang ilmu dan meyelesaikannya (Barangsiapa yang menetapi, maka ia akan memetik hasilnya).

Kedua : Mengulang pelajaran
Pelajaran-pelajaran yang telah ia pelajari, perlu untuk diulang, walaupun anda adalah orang yang sangat cerdas dan pandai. Karena dengan mengulang dapat menguatkan pengetahuan dan membuka potensi yang terpendam.
Maka murajaah (mengulang pelajaran) dilakukan pada 1(satu) atau 2(dua) bidang yang ia pelajari, setiap pelajaran yang telah dipelajari, maka diulang, apabila memungkinkan, sebelum memulai pelajaran atau sesudahnya, jika murajaah dilakukan bersama teman-temannya yang cerdas dan saudara-saudaranya yang pandai, maka hal ini lebih utama dan sempurna.
Setelah selesai mempelajari suatu bidang, maka mulailah untuk memurajaah, mengingat-ingat, dan mengajarkannya kepada teman-temannya dalam waktu satu tahun atau khusus, walaupun ia hanya mengajarkan kepada satu atau dua orang saja, maka di dalamnya terdapat kebaikan yang besar dan manfaat yang berlimpah.
Demikian juga memurajaah hafalan matan ilmiyyah yang telah Allah beri kemudahan untuk menghafalnya. Wallahul Muwaffiq wal Mu’in.

Naskah aslinya selesai, wa lillahi al hamdu wal minnah pada 26 Dzulhijjah 1427 H.

0 komentar:

Posting Komentar

Site search